1. Thermokopel
Berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan
tinggi, yaitu suhu serendah 3000F sampai dengan suhu tinggi yang digunakan pada proses industri baja, gelas dan keramik
yang lebih dari 30000F. Thermokopel dibentuk dari
dua buah penghantar yang berbeda jenisnya (besi dan konstantan) dan dililit bersama.
Prinsip Kerja
Jika salah satu bagian pangkal lilitan
dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan
Seebeck tahun 1820. Tegangan keluaran emf (elektro
motive force) thermokopel masih sangat rendah, hanya beberapa milivolt. Thermokopel
bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur
suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature). Bila
thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi
makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).
Karakteristik Termokopel
2. Thermistor
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi
resistansi/hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil
resistansi. Thermistor dibentuk dari bahan oksida logam campuran,
kromium, kobalt, tembaga, besi atau nikel.
Pemakaian Thermistor didasarkan pada tiga karakteristik dasar,
yaitu:
Karakteristik R (resistansi) terhadap T (suhu)
Karakteristik R (resistansi) terhadap t
(waktu)
Karakteristik V (tegangan) terhadap I (arus)
Karakteristik Thermistor
3. RTD (Resistance Temperature Detectors)
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi
resistansi/hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin besar. RTD
terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan pembentuk
dari bahan isolator. RTD dapat digunakan sebagai sensor suhu yang mempunyai ketelitian
0,030C dibawah 5000C dan 0,10C
diatas 10000C.
Prinsip Kerja
Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda
potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan ini disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga
berubah sehingga jembatan tidak dalam kondisi
setimbang. Hal ini menyebabkan adanya beda potensial antara titik A dan B. Begitu juga yang berlaku pada keluaran
penguat diferensial.
Karakteristik RTD
4. IC lM35
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tegangan
tertentu yang sesuai dengan perubahan suhu.
Prinsip Kerja IC LM35
Tegangan keluaran rangkaian bertambah 10 mV/0C.
Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor
ini mampu bekerja pada rentang suhu -550C – 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V pada suhu 00C
dan ketelitian sensor ini adalah ±10C.
Karakteristik IC LM35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar